"Jaranan", atau yang lebih akrab disapa "kuda lumping". Kesenian yang berasal dari Jember (Jawa Timur) yang satu ini tergolong cukup unik, mereka membuat lembaran 2 dimensi berbentuk seperti kuda, yang dinaiki dan menari diatasnya. ada banyak alat musik tradisional yang dimainkan saat acara berlangsung, para laki-laki yang ikut kesenian ini biasanya kerasukan dan tidak sadarkan diri, namun masih bisa dikendalikan oleh pawang yang selalu ada mengawasi jalannya acara hingga selesai.
Sedangkan para perempuan terbagi menjadi dua golongan, yang dewasa menari dengan seragam yang berbeda dan bergantian dengan yang masih remaja. mereka disebut "jatil". Menarik untuk mengikuti jalannya acara kesenian yang bisa memakan waktu dari mulai siang hingga tengah malam. mereka menari bergantian dan biasanya jatil yang remaja memakai kacamata hitam (riben).
Sungguh mengharukan melihat kegigihan mereka yang berjuang demi nama "seni". Ternyata mereka selama ini menerima bayaran yang kurang sebanding dengan acara yang mereka suguhkan dari pagi hingga malam. Semangat mereka ini seharusnya bisa membuat kita setidaknya bangga dan bisa lebih menghargai budaya asli Indonesia sebelum terjadi pertikaian perebutan adat budaya dengan negri sebelah yang memalukan.
Tidak ada salahnya untuk sekedar mengetahui atau mungkin tertarik untuk menjadi salah satu dari mereka, mengingat kesenian indonesia semakin lama semakin tergeser oleh budaya barat. Apapun bentuk apresiasi kita, hendaklah setiap perbedaan menunjukkan betapa kayanya keragaman budaya negara kita.
Terima kasih telah membaca, ditunggu komentarnya gan.