Sabtu, September 29, 2012

ANALOGY DSLR CAMERA

Sebenarnya banyak sekali model, type, dan jenis dari kamera sebagai media penyimpan gambar, seiring perkembangan jaman, dari waktu ke waktu kamera terus mengalami evolusi dan berkembang pesat hingga pada jaman modern ini kita mengenal kamera "DSLR", pada postingan saya kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang camera DSLR.

DSLR Cam

Sebenarnya apa itu camera DSLR? DSLR adalah kependekan dari Digital Single Lens Reflex, dengan kata lain, camera ini hanya memakai lensa tunggal sebagai media penerimaan cahaya dan penangkap gambar. jadi apa yang sedang kita lihat lewat celah pengamat (view finder), itulah gambar sesungguhnya yang akan kita  ambil nantinya.



Kamera jenis ini terkenal sangat membingungkan bagi pemula, banyaknya tombol yang ada pada body kamera ini seringkali menyulitkan kita, namun jangan khawatir, tanpa bermaksud menggurui para pembaca, tapi ijinkan saya untuk sedikit berbagi tentang hobi saya yang satu ini, semoga bermaanfaat.

Didalam fotografi, pencahayaan (exposure) dapat dikatakan sebagai seni atau teknik untuk mencari keseimbangan antara seberapa besar jumlah cahaya (volume) yang melalui sebuah lensa dengan seberapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk untuk mampu menghasilkan gambar pada sebuah sensor digital yang terdapat didalam kamera.

Awalnya meskipun saya mengerti cara membidik gambar lewat kamera tapi tak pernah terlintas akan menekuni hobi ini, Semua dimulai saat saya memperhatikan air yang mengalir dari ujung kran ke sebuah ember dibawahnya. Dari sana akhirnya saya dapat menarik kesimpulan tentang teori photography yang sangat mendasar.

Ilustrasi teori pencahayaan

Tidaklah terlalu sulit untuk memahami teori pencahayaan ini. Bila anda membuka kran semaksimal mungkin sehingga air mengalir sederas-derasnya, maka dalam waktu singkat ember tersebut sudah penuh terisi air. Logikanya, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ember akan semakin lama bila anda mengurangi volume air yang mengalir lewat kran. dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang sebanding antara volume air dan waktu. semakin besar volume air yang masuk ke ember, semakin cepat ember tersebut terisi penuh, sebaliknya semakin sedikit air yang mengalir, semakin lama pula waktu intuk mengisinya. namun perlu diketahui bahwa ukuran ember juga mempengaruhi waktu dan volume yang dibutuhkan.

Ada semacam rumus sederhana yaitu :
Teori sederhana
V = Volume
T = Waktu

untuk mengisi sebuah ember dengan volume (V) air tertentu dibutuhkan waktu tertentu (T), bila volume air dikurangi setengahnya (1/2V), waktu yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat (2T), sebaliknya bila volume air digandakan, (2V) maka waktu yang dibutuhkan menjadi lebih sigkat (1/2T). Bila diterjemahkan ke photography, lensa dengan diafragma berfungsi sebagai 'kran" untuk mengatur volume cahaya yang akan sampai pada sensor digital. Rana kamera dengan skala kecepatannya (shutter speed) berfungsi sebagai pengatur yang menentukan seberapa lama cahaya "mengalir". Sementara sensor digital, diibaratkan sebagai ember untuk menampung cahaya.

kesimpulannya adalah, dibutuhkan waktu yang tepat untuk mengukur seberapa banyak cahaya yang masuk melalui lensa ke sensor digital untuk menghasilkan gambar yang sempurna, sempurna disini dalam artian, tidak terlalu silau (over exposure), dan juga tidak terlalu gelap (under exposure).

postingan selanjutnya masih seputar kamera dslr, saya tunggu komentar, saran, dllnya dari para pembaca. trima kasih.